Redaktur foto Jawa Pos, oleh YUYUNG ABDI, Minggu, 26 September 2010 Hal.5
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0 Generic License.
Semua objek yang terkena cahaya available maupun artifisial akan memantulkan atau menyerap sinar itu dengan persentase tertentu, sesuai dengan sifat benda. Benda yang lebih gelap akan menyerap lebih banyak cahaya, sedangkan benda yang lebih terang (putih) cenderung memantulkan lebih banyak cahaya. Daya pantul benda terhadap sinar yang datang bergantung pada permukaannya. Bila permukaan benda kasar, cahaya dipantulkan ke segala arah. Jika permukaan benda halus, sinar dipantulkan sejajar. Dengan kata lain, pantulan benda bisa bersifat diffuse reflection dan specular reflection. Lembut atau kerasnya cahaya bergantung pada permukaan benda. Nah, konssep pemantulan dan penyerapan diadopsi aksesori lighting untuk menghasilkan kualitas cahaya yang bagus. Sebab, cahaya bersifat selalu komplemen dengan bayangan. Salah satu fungsi berbagai aksesori lighting adalah mengatur bayangan untuk memperoleh dimensi yang menarik.
Cahaya keras membentuk bayangan yang lebih gelap. Bayangan terlalu gelap itu sangat mengganggu tampilan objek.
Cahaya Langsung dan Tak Langsung Sifat cahaya berelasi dengan kualitas cahaya. Berdasar sifat, cahaya dibedakan menjadi dua. Yakni, cahaya langsung dan tidak langsung. Cahaya langsung (direct lighting) bisa berupa sinar dengan intensitas besar maupun kecil, main light ataupun fill in light. Sedangkan cahaya tidak langsung berupa cahaya pantulan dan cahaya terhalang. Cahaya tak langsung memberikan pengaruh pada objek yang tersinari, yakni menjadi lembut. Misalnya, cahaya aksesori umbrella bersifat pantulan atau dikenal sebagai teknik bouncing. Umbrella transparan maupun softbox menggunakan dasar cahaya terhalang.
Cahaya yang menimpa objek secara langsung atau tanpa penghalang berasal dari available maupun artificial light. Sumber cahaya artifisial yang langsung -berupa flash, lampu kilat ataupun strobo- memberikan perbedaan berupa kontras tinggi dan bayangan keras. Penggunaan intensitas cahayanya besar (frontal) sehingga akan mengakibatkan penerangan yang kasar (harsh).
Kualitas cahaya langsung berpengaruh pada kekontrasan objek yang difoto. Bila posisi external flash terintegrasi di atas kamera tanpa menggeser letaknya, hasil foto flat dan keras, sehingga berpengaruh pada hasil bayangan. Sedangkan cahaya tak langsung (indirect lighting) terjadi apabila ada penghalang maupun cahaya dipantulkan sebelum mengenai objek, seperti difusi, translucent, maupun bouncing. Ada dua jenis peralatan lighting, yakni flash internal dan eksternal. Flash internal terintegrasi dalam kamera. Flash eksternal dibagi menjadi beberapa jenis yakni, strobe, flash dan portable lighting.
Strobe dikenal sebagai lampu studio, studio lighting, atau strobo. Kelebihan lampu studio itu, selain mempunyai daya dan intensitas cahaya yang besar, kontinuitas pemotretannya tetap berlangsung tanpa penggantian baterai. Namun, kelemahann peralatan tersebut terletak pada ketidakleluasaan geraknya. Selain itu, recycle time-nya tidak secepat flash. Lebih lugas disampaikan pada www.jawapos.co.id atau berkirim surat via editor@jawapos.co.id
Untuk Anda yang sedang merencanakan pre-wedding photo, wedding photo, cover model picture, company profile, perlu gambar/image untuk keperluan meng-endorse image suatu produk perusahaan Anda? dan bahkan perlu tim 99 Photography kami untuk dokumentasi kegiatan meeting, incentive, convention and exhibition klien Anda di Pulau Bali dan Lombok ? jangan sungkan untuk bertanya-tanya via e-mail : sastrabali@hotmail.com dan konfirmasi sms via +62.81.5588.12345
Semoga keberuntungan senantiasa beserta Anda di hari ini. Salam sejahtera dan bahagia selalu.
Facebook id: Sastra Bali | sastrabali@hotmail.com
Terima kasih telah menyimak, semoga bermanfaat.
--
Posted By sastraBALI to
Sastra Nakal photo at 9/26/2010 07:32:00 PM